Rabu, 30 November 2011

Tiga Bentuk Pasar Dalam Ekonomi

Pengertian pasar
Secara sederhana pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli.Istilah pasar dalam ilmu ekonomi, tidak hanya merujuk pada tempat misalnya pasar Induk, pasar Grogol dll.
Istilah pasar dalam arti luas adalah luas interaksi permintaan dan penawaran yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi.

Pasar ekonomi dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu sebagai  berikut :
1.     Pasar Barang dan Jasa
Perusahaan adalah pihak yang menyediakan berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sektor rumah tangga, pemerintah dan luar negeri sebagai konsumennya. Misalnya, perusahaan tekstil dan produk tekstil menghasilkan berbagai macam kain, pakaian, kaos, jaket, permadani, sepatu dll. Pembelinya adalah masyarakat sebagai sektor rumah tangga, pemerintah dan sebagian lagi warga asing (sektor luar negeri) yang mengimpor barang-barang tersebut.
Di pasar barang dan jasa, juga terjadi jual-beli antarperusahaan. Misalnya perusahaan tekstil, membeli benang dan kancing dari perusahaan lain. Seperti YKK memasok resluiting ke berbagai perusahaan pakaian jadi. Saat ini Indonesia menjadi pengekspor tekstil dan pakaian jadi, makanan, minuman tetapi juga menjadi pengimpor kendaraan, pesawat terbang, alat fotografi dan kedokteran.

2.     Pasar Tenaga Kerja
Sektor rumah tangga adalah pihak yang menjadi penyedia tenaga kerja. Yang meminta tenaga kerja adalah perusahaan, pemerintah dan luar negeri. Dewasa ini pasar tenaga kerja telah menjadi pasar ekonomi internasional. Sebagai contoh Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan beberapa negara di Eropa banyak melakukan permintaan terhadap tenaga kerja Indonesia. Sedangkan Indonesia meminta tenaga kerja ahli dari Jepang, Amerika, Inggris, Jerman untuk menjadi konsultan. Tenaga kerja tidak hanya berupa kemampuan fisik, tetapi juga keterampilan, keahlian dan mental.
Untuk itu tenaga kerja dibagi menjadi 3 kelompok sebagai   berikut :
a)   Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja yang mempunyai keahlian tinggi dan pendidikan yang tinggi sehingga menguasai keahlian di bidang bidang tertentu. Contoh ekonom, akuntan, dokter, dosen, insinyur.
b)   Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja yang mempunyai keterampilan atau keahlian yangdiperoleh melalui pendidikan ataupun pengalaman kerja. Contoh baby sitter, montir, tukang kayu .
c)    Tenaga kerja kasar
Tenaga kerja yang hanya mengandalkan kemampuan fisik dimana mereka tidak memiliki pendidikan atau berpendidikan rendah sehingga tidak mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan. Contoh kuli-kuli bangunan atau pelabuhan.

Yang perlu diperhatikan bahwa penawaran tenaga kerja total terhadap perekonomian, sangat tergantung kepada keputusan yang diambil oleh sektor rumah tangga. Keputusan tersebut mencakup kapan masuk angkatan kerja, berapa jam mereka harus bekerja.

3.     Pasar uang (pasar modal)
Individu dari sektor rumah tangga yang sudah mapan, mengalokasikan pendapatannya tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga untuk ditabung dan spekulasi di pasar uang (financial market). Di pasar ekonomi (pasar uang) rumah tangga dapat membeli saham maupun obligasi dari perusahaan maupun pemerintah. Artinya, sektor rumah tangga menawarkan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan, yakni perusahaan dan pemerintah, dengan harapan akan memperoleh pendapatan berupa deviden atau bunga. Bila perusahaan menyatakan dirinya go publik, berarti melakukan permintaan dana baik ke sektor rumah tangga, pemerintah maupun sektor luar negeri.

Saham merupakan instrumen keuangan yang menyatakan pemiliknya untuk mendapatkan hak atas bagian laba perusahaan. Bagian laba yang dibayarkan perusahaan setiap periode kepada pemiliknya disebut dengan deviden. Naik turunnya nilai saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Sedangkan obligasi merupakan surat perjanjian sanggup bayar (surat hutang), yang dikeluarkan oleh perusahaan/pemerintah pada saat meminjam uang.

Sabtu, 26 November 2011

Studi pembangunan ekonomi

·         Studi pembangunan ekonomi
Suatu cabang yang paling baru, paling menggairahkan, dan paling menantang dari disiplin ilmu yang lebih lugas, yaitu ilmu ekonomi (economics) dan ilmu ekonomi politik (political economy). Meski pun masyarakat ekonom secara umum telah menobatkan Adam Smith sebagai “ahli ilmu ekonomi pembangunan” yang pertama, yakni dengan kemunculan bukunya Wealth of Nations terbitan tahun 1776, sebagai pelopor karya mengenai pembangunan ekonomi, tetapi pembahasan yang sistematis tentang masalah dan proses pembangunan ekonomi di Afrika, Asia, dan Amerika Latin baru muncul sekitar lima dasawarsa yang lalu. Namun, ada beberapa kalangan yang tetap menyatakan bahwa ilmu ekonomi pembangunan (development economics) hukan merupakan cabang khusus dari ilmu ekonomi yang jelas-jelas memiliki ciri-ciri khas, seperti halnya ilmu makroekonomi, ilmu ekonomi ketenagakerjaan (labor economics), ilmu keuangan publik (public finance), atau ilmu ekonomi moneter (monetary economics). Mereka menyatakan bahwa llmu Ekonomi Pembangunan hanya merupakan campuran dari cabang-cabang ilmu tersebut di atas, dengan pemusatan perhatian secara khusus pada perekonomian di masing-masing negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Kami tidak setuju dengan pandangan ini.

·         Ilmu ekonomi pembangunan
Secara umum ilmu ekonomi pembangunan merupakan bidang studi yang berdiri sendiri. la bahkan mampu mengembangkan identitas analitis dan metodologisnya sendiri yang khas dengan pesat. Ilmu ekonomi pembangunan jelas tidak sama dengan ilmu ekonomi yang banyak dianut di negara-negara kapitalis maju (yakni, ilmu ekonomi “neoklasik” modern). Ia juga tidak bisa disamakan dengan ilmu ekonomi yang dahulu dianut oleh negara-negara sosialis (yakni, ilmu ekonomi “komando” atau ilmu ekonomi ala “Marxis”). Ia tidak kurang dan tidak lebih adalah sebuah ilmu ekonomi khusus mengenai negara-negara Dunia Ketiga yang rata-rata masih miskin dan terbelakang, yang memiliki aneka orientasi ideologi, latar belakang budaya yang beragam, dan masalah-masalah ekonomi yang sangat kompleks yang semuanya menuntut suatu pemikiran dan pendekatan baru.

·         Teori Pembangunan
Membangun masyarakat yang adil dan makmur suatu cita-cita yang luhur, tetapi juga suatu tantangan yang berat. Memang. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dan sumber alam yang memadai, tetapi itu saja belum cukup. Untuk membangun bangsa dan negara yang sebesar ini perlu tindakan yang terarah dan terencana.

·         Perkembangan Pemikiran Ekonomi Pembangunan
Dalam hal pemikiran tentang pembangunan ekonomi telah terjadi suatu perkembangan yang pastas kita perhatikan. Sejak Adam Smith menulis bukunya yang terkenal: An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776) para ahli ekonomi tidak banyak mempersoalkan masalah pembangunan ekonomi. Kemajuan atau pertumbuhan ekonomi dianggap sudah semestinya terjadi. Masalah pembangunan ekonomi baru aktual lagi sesudah Perang Dunia II, ketika banyak negara bekas jajahan mencapai kemerdekaannya dan bertekad untuk segera mengejar keterbelakangannya dan mengatasi masalah kemiskinan, ketergantungan, dan ketertinggalannya.

Sayang dalam ilmu ekonomi yang berlaku pada waktu itu belum banyak terdapat petunjuk atau teori tentang bagaimana caranya membangun suatu negara yang belum Rostov (The Stages of Economic Growth, 1959). Menurut teori ini, dalam proses menjadi negara maju setiap masyarakat harus melalui lima tahap perkembangan, yaitu: dari masyarakat “statis tradisional” — melalui tahap “prasyarat” — baru bisa “lepas landas” (take off) — untuk selanjutnya berkembang atas kekuatan sendiri — sampai akhirnya mencapai tahap “masyarakat adil makmur”.

·         Prasyarat-prasyarat yang perlu diusahakan atau dilengkapi sebelurn suatu negara dapat “lepas landas”, antara lain :
a.       Perubahan ekonomi
kenaikan produktivitas di sektor pertanian dan perkembangan di sektor pertambangan, dengan modernisasi dan penerapan teknologi maju.
- kenaikan daya hell masyarakat sehingga mampu membeli hasil-hasil industri (lugs pasar).perluasan prasarana produksi dan sosial di luar sektor industri, seperti perhubungan, perbankan, pendidikan, dan kesehatan.
b.      Perubahan sikap mental masyarakat
Sikap yang dihutuhkan untuk pembangunan, antara lain
o   herorientasi pada masa depan
o   kemampuan untuk bekerja sama secara disiplin dan bertanggung jawab
o    efisiensi
o   menghargai waktu
o    kekayaan inateriil
c.       Peningkatan kemampuan warga masyarakat untuk menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi.
d.      Kepemimpinan nasional yang berorientasi pada pembangunan.
e.       Munculnya usahawan-usahawan sejati, hukan yang karbitan.
f.        Keseimbangan Neraca Pembayaran perlu dijaga untuk memperkecil ketergantungan dari modal luar negeri.

Meskipun penahapan Rostow ini banyak dikritik oleh para ahli ekonomi dan sejarah, namun sebagai pola pembangunan ekonomi nasional mengandung beberapa pengertian yang penting, antara lain bahwa pembangunan harus diartikan sebagai suatu usaha terencana di berbagai sektor secara simultan dan terpadu untuk mempersiapkan tahap “lepas landas”, dengan menciptakan pranata dan lembaga sosial sebagai prasyarat yang mendorong perubahan sosial dan budaya.

·         Teori Perubahan Struktural
Teori yang lebih langsung menanggapi masalah span style=”text-decoration: underline;”>pembangunan ekonomi negara-negara berkembang berpangkal dari pengertian perubahan struktural. Teori perubahan struktural memusatkan perhatiannya pada mekanisme atau cara bagaimana negara “terbelakang” dapat mentransformasikan struktur perekonomiannya dari pertanian tradisional untuk mencukupi kebutuhan sendiri menjadi perekonomian yang lebih modern. Tokoh teori ini adalah W.Arthur Lewis (model dua sektor) yang dikeinbangkan lebih lanjut oleh John Fei dan Gustav Ranis.

·         Model W. Arthur Lewis
Dalam model Lewis perekonomian yang terbelakang terdiri dari dua sektor. yaitu sektor tradisional di pedesaan dan sektor industri modern perkotaan yang lebih produktif dan dapat sedikit demi sedikit menampung kelebihan tenaga kerja dari sektor pertanian.
Perhatian utama model ini adalah pada terjadinya proses pengalihan tenaga kerja dari desa ke kota serta pertumbuhan produksi dan kesempatan kerja di sektor modern. Perkembangan sektor modem ditentukan oleh tingkat investasi di hidang industri, sedangkan tingkat upah di perkotaan cukup lebih tinggi untuk menarik tenaga kerja dan desa ke kota tetapi tidak naik dengan terlalu cepat. Yang disyaratkan agar proses ini berjalan dengan balk ialah hahwa keuntungan yang diperoleh di sektor modern ditanam kembali dalam sektor modern (dan tidak dilarikan ke bank di luar negeri), dan dieunakan untuk perluasan usaha (hukan untuk membeli barang modal yang lebih canggih yang justru menghemat tenaga kerja). Juga diandaikan bahwa tenaga kerja yang tidak terampil yang mengalir dari desa ke kota semuanya bisa ditampung di sektor modern. Jelaslah kiranya bahwa syarat-syarat dan anggapan-anggapan ini kenyataannya sulit terpenuhi.

·         Perubahan Struktural dan Pola Pertumbuhan
Sementara itu, pars ahli ekonometri berhasil mengembangkan metode-metode penelitian empiris dengan indikator-indikator yang secara kuantitati dapat menelusuri proses perubahan struktural yang telah terjadi di berbagai negara berkembang. Atas dasar penetitian yang luas dalam sejumlah besar negara berkembang dalam kurun waktu 195°— 1973. Chenery dan Syrquin (1975) merumuskan sejumlah ciri-ciri yang bersama-sama menunjukkan pola dasar proses perkembangan ekonomi (Patterns of Development), meskipun ada perbedaan-perbedaan antara negara yang satu dengan yang lain karena perbedaan situasi, sumber daya, kebijakan pemerintah, dan sebagainya.

·         Pola perubahan yang terjadi bila pendapatan per kapita suatu negara berkembang mulai naik, antara lain:
a.       Transformasi struktur produksi : terjadi pergeseran dari produksi harang pertanian ke produksi barang
industri: peranan industri (sebagai % GNP) meningkat dan peranan pertanian menurun.
b.      Tingkat tabungan dan akumulasi modal, balk modal fisik maupun modal manusia (pendidikan) semakin meningkat.
c.       Terjadi perubahan dalam komposisi permintaan dalam negeri: pengeluaran rnasyarakat untuk pangan
relatif menunin. pengeluaran untuk konsumsi bukan pangan naik, pengeluaran untuk imestasi dan untuk sektor pemerintah meningkat. Biasanya balk impor maupun ekspor naik dan komposisi ekspor berubah dari bahan-hahan mentah menjadi lebih banyak barang industri.
d.      Penggunaan faktor produksi terjadi pergeseran tenaga kerja dart sektor pertanian ke sektor industri dan jasa, sedangkan produktivitas di sektor pertanian juga meningkat.
e.       Perubahan sosial: terjadinya urbanisasi, tingkat kelahiran dan tingkat kematian menurun, sekaligus distribusi pendapatan makin timpang (perbedaan kaya-miskin semakin menyolok).

Dalam model ini selain peranan tabungan dan investasi ditunjuk pula adanya setumpuk faktor lain yang (harus) ikut berubah agar perekonomian dapat berkembang dari sistem ekonomi tradisional menjadi sistem modern. Chenery juga menunjuk pada kendala-kendala dari dalam negeri seperti keterbatasan sumber daya, jumlah dan pertainbahan penduduk, rintangan kelembagaan, kebijakan dan cara kerja pemerintah. Juga kendala yang berasal dari dunia internasional seperti kesulitan (atau kemudahan) mendapatkan modal dari luar negeri, peralihan teknologi (canggih tapi padat modal padahal yang dibutuhkan teknologi madya yang padat karya), dan sebagainya.

Defenisi Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi

  • Definisi pembangunan
Pembangunan ialah perkataan yang digunakan secara meluas dalam semua media massa di seluruh dunia dan merupakan konsep yang kerap kali disebut dan dibincangkan oleh semua lapisan masyarakat, sama ada di Timur maupun di Barat, terutama di kalangan ahli politik, wartawan, dan ahli sains sosial. Walaupun pembangunan satu perkataan yang sudah biasa didengar dan diperkatakan oleh banyak orang, tetapi pengertian konsep pembangunan begitu luas cakupannya. Pengertian pembangunan perlu dihayati sebelum seseorang itu dapat memahami keseluruhan proses dan teori pembangunan. Usaha untuk memahami konsep pembangunan itu sendiri jauh lebih sukar daripada memahami proses dan teori pembangunan. Namun demikian, terdapat beberapa pengertian yang biasanya disinonimkan dengan konsep pembangunan, yaitu konsep pertumbahan ekonomi, modenisasi, industrialisasi, normatif/ atau hak keperluan asas, dan environmentalisme.

  • Pertumbuhan Ekonomi
Pengertian konsep pembangunan yang paling mudah dan populer ialah kemakmuran ekonomi. Kemakmuran ekonomi dihubung kaitkan dengan taraf kehidupan yang lebih baik, terutamanya dari segi akumulasi modal dan kekayaan sebuah negara. Pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan dua kepentingan dalam proses pembangunan di sesebuah negara. Peningkatan kadar pertumbuhan ekonomi bermakna saiz ekonomi di sesebuah negara bertambah. Saiz ekonomi yang bertambah besar merujuk kepada suatu skala aktiviti ekonomi yang semakin meluas di dalam semua sektor. Ini bermakna lebih banyak peluang pekerjaan dapat diwujudkan dari semasa ke semasa. Kewujudan peluang-peluang pekerjaan yang berterusan dapat membantu sesebuah negara mencapai tahap guna tenaga penuh. Jika tahap ini dapat dicapai, maka sudah pasti tidak wujud lagi masalah seperti pengangguran di kalangan penduduk sesebuah negara. Secara umum, apabila tiada pengangguran bermakna tiadak ada lagi kemiskinan. Oleh itu, satu daripada matlamat utama pembangunan, adalah untuk menghapuskan kemiskinan.

  • Pertumbuhan ekonomi juga dapat meningkatkan pendapatan atau kadar upah para pekerja
  • Kenyataan tersebut dibuat kerena pertumbuhan ekonomi merujuk kepada pertambahan pengeluaran barangan dan perkhidmatan dalam sesebuah sistem ekonomi. Pengeluaran pula dapat ditingkatkan dengan meningkatkan produktiviti para pekerja. Produktiviti yang meningkat bermakna lebih hanyak keuntungan bakal diperoleh, dan secara langsung membolehkan kadar upah dinaikkan. Kenaikan kadar upah akan menyebabkan kenaikan kuasa ben. Upah yang tinggi dan mencukupi membolehkan penduduk mendapatkan segala keperluan kehidupan (sekiranya kadar inflasi senantiasa rendah). Oleh itu, satu lagi matlamat pembangunan adalah untuk menyediakan keperluan kehidupan yang mencukupi untuk setiap penduduk.
  •   Ada beberapa faktor penting yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari semasa ke semasa yaitu sebagai berikut :
·         Modal
·         Tanah
·         Sumber manusia
·         Sumber tenaga
·         Kemudahan infrastruktur

Pertumbuhan ekonomi bukan saja memerlukan pertambahan sumber ekonomi secara kuantitatif, tetapi boleh juga dicapai melalui peningkatan kualiti sumber ekonomi. Contohnya, peningkatan kualiti yang ada pada sumber manusia, yaitu dari segi kemahiran dan pengetahuan yang tersedia. Peningkatan kualiti sumber manusia boleh meningkatkan keahlian bekerja, dan seterusnya meningkatkan produktivitas. Dengan cara ini juga pengeluaran keseluruhan barangan dan permintaan dapat ditingkatkan.